SOSIALISASI PENGUATAN PERENCANAAN PERNIKAHAN DALAM PEMBENTUKAN KELUARGA SAKINAH DESA DRONO, KECAMATAN TEMBARAK, KABUPATEN TEMANGGUNG
Abstract
Abstract
The phenomenon of early marriage cannot be separated from the culture and views of the local community. Especially in Drono Village, Tembarak District, Temanggung Regency which has a high rate of early marriage, especially in the period from 2005 to 2010, reaching 60% of teenagers in the village chose to marry at a relatively young age. There are several factors that influence this trend, including the low level of education among the community, where some teenagers make the decision to marry after completing primary or lower secondary education. Apart from that, the ease of manipulating age data when registering for marriage also contributes to the high rate of early marriage. The aim of holding this activity is to educate the public to be more mature in planning weddings, both from a material and psychological perspective, in order to create a harmonious family, especially among PKK mothers. The method used in this activity is the PRA Method, or Participatory Assessment in Rural Areas, which is an approach that encourages active community participation in planning and carrying out village development, both morally and physically, which has been packaged nicely as a socialization activity targeting mothers. PKK. The results obtained were 73.8% who stated that this socialization was useful, while the remaining 26.2% stated that they did not feel the benefits of the socialization carried out.
Keywords: Early marriage; Family; Sakinah.
Abstrak
Adanya fenomena pernikahan dini tidak lepas dari budaya dan pandangan masyarakat setempat. Khususnya di Desa Drono, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung yang memiliki tingkat pernikahan dini yang tinggi, terutama pada rentang tahun 2005 hingga 2010 mencapai 60% dari remaja di desa tersebut memilih untuk menikah pada usia yang relatif muda. Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecenderungan ini, termasuk tingkat pendidikan yang rendah di kalangan masyarakat, dimana sebagian remaja mengambil keputusan untuk menikah setelah menyelesaikan pendidikan dasar atau menengah pertama. Selain itu, kemudahan dalam memanipulasi data usia saat mendaftar pernikahan juga turut memberikan kontribusi pada tingginya angka pernikahan dini. Tujuan diadakan kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat supaya lebih matang dalam perencanaan pernikahan baik perencanaan dari segi materi maupun segi psikologis agar dapat menciptakan keluarga yang sakinah, terutama di kalangan ibu-ibu PKK. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah Metode PRA, atau Penilaian Partisipatif di Pedesaan, merupakan suatu pendekatan yang mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam merencanakan dan menjalankan pembangunan desa, baik secara moral maupun fisik, yang telah di kemas apik sebagai kegiatan sosialisasi dengan sasaran ibu-ibu PKK. Hasil yang di peroleh sebanyak 73,8% yang menyatakan bahwa sosialisasi ini bermanfaat, sedangkan sisanya yaitu 26,2% menyatakan bahwa mereka tidak merasakan manfaat dari adanya sosialisasi yang dilakukan.
Kata kunci: Pernikahan dini;keluarga;Sakinah.