PENGARUH BULLYING VERBAL DI SEKOLAH TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWI SMP DI SALATIGA

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bullying verbal di sekolah terhadap kepercayaan diri siswi SMP di Salatiga, mengidentifikasi bentuk-bentuk bullying verbal, serta menganalisis hubungan intensitas bullying dengan penurunan kepercayaan diri. Penelitian ini menarik karena bullying verbal semakin marak terjadi dan berdampak serius pada perkembangan psikologis remaja, khususnya siswi yang lebih rentan terhadap masalah ini. Fokus pada siswi SMP di Salatiga memberikan data spesifik yang berguna bagi sekolah dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas bullying. Selain itu, penelitian ini berkontribusi dalam memberikan rekomendasi praktis untuk mencegah dampak negatif bullying, seperti menurunnya kepercayaan diri, gangguan mental, dan penurunan prestasi akademik.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologis untuk memahami pengalaman subjektif siswi SMP di Salatiga yang mengalami bullying verbal dan bagaimana hal tersebut memengaruhi kepercayaan diri mereka. Variabel atau konsep yang diuji meliputi bullying verbal, seperti ejekan, penghinaan, atau pemberian julukan yang merendahkan, serta kepercayaan diri, yaitu persepsi siswi terhadap kemampuan dan nilai dirinya dalam bersosialisasi, berprestasi, dan menghadapi situasi sekolah. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan siswi yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling, serta observasi langsung terhadap perilaku mereka di lingkungan sekolah, seperti saat kegiatan belajar, waktu istirahat, dan interaksi sosial lainnya. Waktu observasi dilakukan selama 4-6 minggu hingga data mencapai titik saturasi atau tidak ada informasi baru yang muncul. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mendalam mengenai pengalaman bullying verbal dan dampaknya terhadap kepercayaan diri siswi SMP.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bullying verbal di sekolah berdampak signifikan pada penurunan kepercayaan diri siswi SMP di Salatiga, terutama dalam aspek kemampuan bersosialisasi, prestasi akademik, dan persepsi terhadap nilai diri. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya upaya preventif dan intervensi dari pihak sekolah, guru, dan orang tua untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, seperti melalui program anti-bullying, konseling rutin, serta pendekatan edukatif untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang dampak negatif bullying verbal.

Kelemahan dalam penelitian ini antara lain: pertama, penelitian ini hanya berfokus pada siswi SMP di Salatiga, sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasikan ke populasi yang lebih luas atau ke jenjang pendidikan lain. Kedua, karena menggunakan metode kualitatif, data yang diperoleh bersifat subjektif dan sangat bergantung pada keterbukaan partisipan, yang mungkin menahan informasi sensitif terkait pengalaman bullying. Ketiga, waktu observasi yang terbatas (4-6 minggu) dapat memengaruhi kedalaman data yang diperoleh, terutama dalam memahami dampak jangka panjang bullying verbal terhadap kepercayaan diri. Keempat, adanya bias penelitian, baik dari peneliti maupun partisipan, yang mungkin memengaruhi interpretasi hasil. Penelitian ini diharapkan menjadi dasar bagi studi lanjutan dengan cakupan yang lebih luas dan pendekatan yang lebih komprehensif.

Bullying verbal, kepercayaan diri, siswi SMP, kualitatif, Salatiga